Senin, 19 Oktober 2009

Kegemukan Akibat Tubuh Kurang Serat

Penyakit-penyakit yang terkait dengan kekurangan serat pangan ada beberapa macam diantaranya adalah obesitas, hipertensi, hiperlipidemia, aterosklerosis, kencing manis, batu empedu, penyakit divertikulosis, wasir, hiatal hernia, kanker usus besar, sakit gigi dan lain-lain. Sekitar dua per tiga kasus hipertensi disebabkan oleh obesitas atau kegemukan.

Dietary Guidelines for American menganjurkan untuk mengonsumsi makanan yang mengandung pati dan serat dalam jumlah tepat (20-35 gram/hari). Tujuannya untuk menghindari kelebihan lemak, lemak jenuh dan kolesterol, gula dan natrium, serta membantu mengontrol berat badan. Hasil penelitian Puslitbang Gizi Bogor menunjukkan bahwa konsumsi serat rata-rata penduduk Indonesia adalah sekitar 10-15 gram per hari. Angka konsumsi tersebut tentu saja masih sangat jauh dari angka kecukupan yang dianjurkan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, obesitas erat kaitannya dengan timbulnya hipertensi. Gejala obesitas banyak dialami oleh penduduk di negara-negara maju. Hal ini terjadi berkaitan erat dengan meningkatnya kepadatan energi dari makanan sehari-hari. Peningkatan kadar serat di dalam diet dapat menurunkan penyerapan energi secara nyata. Serat juga mampu memberikan perasaan kenyang lebih lama, sehingga keinginan untuk mengasup makanan lain (termasuk sumber energi) akan berkurang. Penambahan serat pangan sebanyak 40 gram per hari dapat menyebabkan kehilangan energi sekitar 100 kkal/hari.

Ada beberapa alasan mengapa serat pangan dapat mencegah obesitas, yaitu, pangan tanpa serat mengandung energi jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang mengandung serat. Serat meningkatkan intensitas pengunyahan, memperlambat proses makan, dan menghambat laju pencernaan makanan. Diet kaya serat dapat meningkatkan ekskresi lemak dan nitrogen melalui tinja atau feses. Pangan yang mengandung serat akan memberikan rasa kenyang lebih lama dibandingkan dengan tanpa serat.

Vegetarian dengan diet kaya serat pangan umumnya mempunyai tekanan darah yang lebih rendah dari pada mereka yang bukan. Telah dibuktikan bahwa pergantian makanan dari diet rendah serat ke tinggi serat akan menurunkan tekanan darah pada orang sehat, yang biasanya diikuti dengan penurunan berat badan. Penelitian di Swedia baru-baru ini menunjukkan, serat gum guar dapat menurunkan tekanan darah tinggi tanpa diikuti penurunan berat badan. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa gum guar dapat dipakai sebagai alternatif pengganti obat yang selama ini digunakan untuk menurunkan tekanan darah.

Sumber serat pangan yang baik adalah sayuran, buah-buahan, serealia, dan kacang-kacangan. Kandungan serat pangan pada berbagai jenis sayuran tropis adalah bayam 3,28 persen, rebung (2,56), kecambah kedelai (1,27), brokoli (2,63), pecay (1,58), ketimun (0,61), sawi (1,01), daun kelor (4,53), daun talas (2,58), biji kecipir (2,94), kacang panjang (3,34) dan paria (2,59).

Kandungan serat pangan berbagai buah-buahan tropis adalah nanas segar 1,46 persen, lemon (2,06), orange (1,08), pisang (1,63), pepaya (0,91) dan mangga (1,06). Kacang-kacangan yang banyak mengandung serat adalah kacang tolo 4,5 persen, hijau (4,3), merah (3,8), kedelai (1,9), tanah (1,4) dan kacang-kacangan lain beserta hasil olahannya, seperti tempe dan oncom.







0 comments: