Jumat, 04 September 2009

Kasih Ibu

Dahulu kala, di pegunungan Andes, Amerika, hiduplah dua suku yang secara turun temurun terlibat perang suku yakni Suku Dataran Tinggi dan Suku Dataran Rendah.

Suatu hari secara tiba-tiba Suku Dataran Tinggi turun dari lereng-lerang pegunungan dan melakukan serangan kilat terhadap pemukiman suku dataran rendah. Setelahbertempur beberapa lama akhirnya suku dataran tinggi memutuskan untuk menarik pasukan dan mundur kembali ke perkampungan mereka. Akan tetapi sewaktu mundur seorang di antara mereka menculik seorang bayi dari anggota Suku Dataran Rendah.

Mengetahui bahwa seorang ibu anggota sukunya kehilangan bayinya, kepala suku yang merasa bertanggungjawab atas warganya kemudian mengumpulkan beberapa prajurit terkuat dan terberani dari sukunya dengan misi untuk mendapatkan bayi tersebut kembali.Sesungguhnya walaupun Suku Dataran Rendah tahu bahwa Suku Dataran Tinggi tinggal di dataran tinggi Andes namun tak satupun di antara mereka yang pernah pergi ke atas sana karena jalanan menuju perkampungan Suku Dataran Tinggi sangat terjal serta curam dan mereka hanya mengenal jalan setapak yang mengarah ke perkampungan suku lawan mereka di kaki pegunungan. Jadi dapat dikatakan bahwa prajurit-prajurit terbaik suku tengah dikomando untuk menjalankan suatu "mission impossible."

Walau demikian para prajurit ini dengan gagah berani dan memberanikan diri menerima tugas tersebut dan berangkat menuju kaki pegunungan. Mereka mengikuti jalan setapak yang bisa dilalui Suku Dataran Tinggi di kaki lereng, akan tetapi lama kelamaan jalan tersebut semakin terjal, licin, dan curam. Dalam kelelahan dan putus asa akhirnya mereka memutuskan untuk kembali ke pemukiman mereka.

Namun alangkah kagetnya mereka ketika tiba-tiba muncul sesosok wanita yang dengan perlahan merayap turun dari lereng atas yang kemudian mereka kenali sebagai ibu dari suku mereka yang kehilangan bayi .Rupanya diam-diam sang ibu muda itu pergi ke atas dan memintaanaknya kepada Suku Dataran Tinggi. Tentunya siapa yang tega menolak permintaan seorang ibu yangmenginginkan anaknya kembali. Kini bayi itu tengah pulas di keranjang gendongan punggungnya.

Melihat hal ini, dengan malu dan takjub salah seorang prajurit terpilih bertanya, "Bagaimana kamu bisa mencapai pemukiman mereka di atas sana, sedangkan kami yang laki-laki kuat tidak bisa mencapainya?"

Ibu muda itu hanya mengangkat bahunya dan berkata,"Ia bukan anakmu!"






0 comments: