Senin, 03 Agustus 2009

Hindari Stroke Sejak Dini

Tahukah Anda bahwa penderita penyakit stroke semakin lama memiliki angka pertumbuhan yang meningkat dengan tajam di Indonesia. Bahkan saat ini Indonesia merupakan negara dengan jumlah penderita stroke terbesar di Asia dan merupakan penyakit nomor 3 di Indonesia setelah jantung dan kanker.

Kasus stroke di Indonesia sendiri menurut data yang dirilis Yastroki menunjukkan kecenderungan terus meningkat dari waktu ke waktu. Pada tahun 1990-an sebuah penelitian menunjukkan kasus stroke mencapai 3, 98 persen dari seluruh penduduk. Diperkirakan 500 ribu penduduk terkena serangan stroke dan sekitar 125 ribu di antaranya meninggal atau cacat seumur hidup.

Setelah tahun 2000-an, kasus stroke ternyata terus melonjak. Pada 2004, hasil penelitian di beberapa rumah sakit menemukan bahwa pasien rawat inap akibat stroke berjumlah 23.636 orang sedangkan yang rawat jalan atau tidak dibawa ke rumah sakit karena tidak mampu atau jauhnya jarak dari rumah sakit ternyata jumlahnya jauh lebih besar lagi.

Stroke adalah gangguan saraf yang menetap. Penyebab stroke adalah kerusakan pembuluh darah di otak yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak.

Penyakit ini dahulunya cenderung menyerang kaum lanjut usia. Namun seiring dengan berjalannya waktu, ada kecenderungan bahwa stroke mengancam usia produktif bahkan di bawah usia 45 tahun. Penyakit stroke pun ternyata bisa menyerang siapa saja tanpa memandang jabatan ataupun tingkatan sosial ekonomi.

Dan yang memprihatinkan adalah meningkatnya kasus stroke pada usia muda yang diakibatkan adanya kelainan jantung bawaan, terutama kerusakan pada klep jantung, sehingga aliran darah yang menuju otak terhambat, dan memicu terjadi stroke.

Seperti yang dialami Syarifah Aulia, siswi kelas III SD ini sejak bayi mengalami kelainan jantung dan tidak boleh terlalu capek. Selama enam hari Syarifah mengalami koma dan menurut bunda tercinta, Ny Diah, darah Syarifah mengental, karena ah Hb-nya mencapai 22-23, padahal normalnya 12-14 untuk perempuan, yang kemudian terjadi sumbatan di otak kiri, akibatnya organ tubuh sebelah kanan mengalami kelumpuhan serta bibirmya sempat mencong.“Alhamdulillah sekarang anak saya sudah bisa berjalan, meski kalau berjalan agak jauh harus dibantu dengan kursi roda. Juga sudah bisa bicara meski agak tersendat,” tutur Ibunya.

Gaya hidup mengkonsumsi makanan junk food menjadi pemicu berkembangnya bibit stroke. Gawatnya anak-anak sejak usia balita sudah dibiasakan oleh orang tuanya memakan junk food yang kadar lemaknya tinggi atau kaya akan kolesterol tetapi kualitas nutrisinya jelek. Mari kita lihat, banyak anak anak SD-SMP di perkotaan masa kini yang mengalami kegemukan (Obesitas) akibat kurang kontrolnya orang tua akan perkembangan anak. Akibatnya pada usia produktif, mereka akan terkena berbagai penyakit pembuluh darah satu diantaranya stroke.

Betapa pentingnya menerapkan gaya hidup sehat seperti menghindari makanan junk food di kalangan orang tua yang telah memiliki anak khususnya pasangan usia muda yang baru menikah supaya anak-anak mereka kelak terhindar dari risiko terserang stroke.

Definisi Strok (Stroke)
Strok ( bahasa Inggris : stroke ) atau penyakit pembuluh darah otak atau disebut dengan Cerebrovascular Disease (CVD) adalah suatu kondisi yang terjadi ketika pasokan darah ke suatu bagian otak tiba-tiba terganggu. WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak dan bukan oleh yang lain dari itu. Dalam jaringan otak, kurangnya aliran darah menyebabkan serangkaian reaksi bio-kimia, yang dapat merusakkan atau mematikan sel-sel otak . Kematian jaringan otak dapat menyebabkan hilangnya fungsi yang dikendalikan oleh jaringan itu. Strok adalah penyebab kematian yang ketiga di Amerika Serikat dan banyak negara industri di Eropa (Jauch, 2005). Bila dapat diselamatkan, kadang-kadang si penderita mengalami kelumpuhan pada anggota badannya, hilangnya sebagian ingatan atau kemampuan bicaranya. Untuk menggarisbawahi betapa seriusnya strok ini, beberapa tahun belakangan ini telah semakin populer istilah serangan otak . Istilah ini berpadanan dengan istilah yang sudah dikenal luas, "serangan jantung". strok terjadi karena cabang pembuluh darah terhambat oleh emboli . emboli bisa berupa kolesterol atau mungkin udara

Kenali Tipe Stroke
Type stroke terdiri menjadi 2 macam, yaitu stroke iskemik maupun stroke hemorragik . Pada stroke iskemik terjadi proses arteriosklerosis atau darah terlalu kental/bekuan darah yang membuat aliran darah ke otak terhenti. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami stroke jenis ini. Sedangkan stroke hemoragik adalah pecahnya pembuluh darah akibat dinding pembuluh rapuh atau anomali-anomali bawaan pada usia muda.

Pada stroke hemorragik , pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Pemicu stroke hemoragik adalah pembengkakan di salah satu bagian pembuluh darah yang lemah. Kelemahan itu bisa disebabkan faktor bertambahnya usia, keturunan dan tekanan darah tinggi (hipertensi). Hampir 70 persen kasus stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi. Meski kasus stroke hemoragik lebih sedikit dibandingkan stroke iskemik, stroke hemoragik seringkali mengakibatkan kematian. Biasanya sekitar 50 persen kasus stroke hemoragik berujung pada kematian, sedangkan pada stroke iskemik hanya 20 persen.

Pada stroke iskemik , penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua arteri vertebralis . Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.

Suatu ateroma (endapan lemak) bisa terbentuk di dalam pembuluh darah arteri karotis sehingga menyebabkan berkurangnya aliran darah. Keadaan ini sangat serius karena setiap pembuluh darah arteri karotis dalam keadaan normal memberikan darah ke sebagian besar otak. Endapan lemak juga bisa terlepas dari dinding arteri dan mengalir di dalam darah, kemudian menyumbat arteri yang lebih kecil.

Pembuluh darah arteri karotis dan arteri vertebralis beserta percabangannya bisa juga tersumbat karena adanya bekuan darah yang berasal dari tempat lain, misalnya dari jantung atau satu katupnya. Stroke semacam ini disebut emboli serebral (emboli = sumbatan, serebral = pembuluh darah otak) yang paling sering terjadi pada penderita yang baru menjalani pembedahan jantung dan penderita kelainan katup jantung atau gangguan irama jantung (terutama fibrilasi atrium).

Emboli lemak jarang menyebabkan stroke. Emboli lemak terbentuk jika lemak dari sumsum tulang yang pecah dilepaskan ke dalam aliran darah dan akhirnya bergabung di dalam sebuah arteri.

Stroke juga bisa terjadi bila suatu peradangan atau infeksi menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang menuju ke otak. Obat-obatan (misalnya kokain dan amfetamin ) juga bisa mempersempit pembuluh darah di otak dan menyebabkan stroke.

Penurunan tekanan darah yang tiba-tiba bisa menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otak, yang biasanya menyebabkan seseorang pingsan. Stroke bisa terjadi jika tekanan darah rendahnya sangat berat dan menahun. Hal ini terjadi jika seseorang mengalami kehilangan darah yang banyak karena cedera atau pembedahan, serangan jantung atau irama jantung yang abnormal.

Kenali Penyebab Stroke
Langkah terbaik untuk mencegah serangan stroke adalah menyingkirkan faktor risiko. Terutama bagi mereka yang memiliki tekanan darah tinggi (Hipertensi), penyakit jantung, transien iskemik (gangguan pasokan darah sesaat), diabetes mellitus, kolesterol darah tinggi, obesitas, kebiasaan merokok, kurang olah raga dan sudah usia lanjut.

Faktor risiko mayor (faktor dominan):
  • Kadar lemak darah yang tinggi
  • Hematokrit tinggi, hematokrit adalah ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah (kadar hematokrit normal berkisar antara 3 kali nilai Hb)
  • Kegemukan (obesitas)
  • Kadar asam urat tinggi.
  • Kurang gerak badan atau olahraga
  • Fibrinogen (protein plasma darah) tinggi
Faktor risiko minor :
  • Kadar lemak darah yang tinggi
  • Hematokrit tinggi, hematokrit adalah ukuran yang menentukan seberapa banyak jumlah sel darah merah dalam satu mililiter darah (kadar hematokrit normal berkisar antara 3 kali nilai Hb)
  • Kegemukan (obesitas)
  • Kadar asam urat tinggi.
  • Kurang gerak badan atau olahraga
  • Fibrinogen (protein plasma darah) tinggi
Dr. Janet Croft dari CDC.
  1. Merasa lemah dan tidak bertenaga
  2. Penglihatan kabur dan penglihatan menghilang
  3. Tiba-tiba pusing atau kehilangan keseimbangan
  4. Tiba-tiba menderita sakit kepala yang parah (yang kadang disebut penderit sebagai sakit kepala terparah selama hidup.
  5. Bingung atau kesulitan berbicara

Waspadai Gejala Stroke

Dengan mengenali gejala-gejala terjadinya stroke sejak dini mungkin akan sedikit membantu mengatasi akibat fatal yang mungkin dialami seseorang, karena seringkali orang mengabaikan gejala-gejala tersebut.

'Laporan terbaru mengatakan bahwa hampir 48% dari 167.000 kematian akibat stroke yang terjadi di tahun 1999 terjadi sebelum mereka sampai ke rumah sakit atau ke UGD,' kata Dr. Janet Croft dari CDC. Tambahnya lagi, hampir 25% kematian karena stroke pada orang yang lebih muda daripada 65 tahun terjadi sebelum berangkat ke rumah sakit atau gawat darurat.

Oleh karena itu sangatlah penting bagi masyarakat untuk mengenal gejala stroke sejak dini. Hal ini mungkin bisa membantu mereka mengatasi dan melakukan tindakan yang efektif dalam kasus stroke serta mencegah kematian atau kecacatan.


Berikut ini adalah gejala-gejala stroke :

1. Stroke sementara (sembuh dalam beberapa menit/jam)
  • Tiba-tiba pusing.
  • Kehilangan Keseimbangan .
  • Penglihatan kabur atau kehilangan ketajaman. Ini bisa terjadi pada satu atau dua mata.
  • Kehilangan keseimbangan (limbung), lemah.
  • Rasa kebal atau kesemutan pada satu sisi tubuh.
  • Merasa lemah dan tidak bertenaga.
2. Stroke ringan (sembuh dalam beberapa minggu):
  • Beberapa atau semua gejala di atas.
  • Kelemahan atau kelumpuhan tangan/kaki.
  • Bicara tidak jelas.
3. Stroke berat (sembuh atau mengalami perbaikan dalam beberapa bulan atau tahun atau tidak bisa sembuh total) :
  • Semua/beberapa gejala stroke sementara dan ringan.
  • Koma jangka pendek (kehilangan kesadaran).
  • Kelemahan atau kelumpuhan tangan/kaki.
  • Bicara tidak jelas atau hilangnya kemampuan bicara.
  • Sukar menelan.
  • Kehilangan kontrol terhadap pengeluaran air seni dan feses.
  • Kehilangan daya ingat atau konsentrasi, perubahan perilaku, misalnya bicara tidak menentu, mudah marah, tingkah laku seperti anak kecil.

Teknik Deteksi Stroke
Ada dua jenis teknik pemeriksaan imaging untuk mengevaluasi kasus stroke, yaitu CT (Computed Tornography) Scan dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). CT scan diketahui sebagai pendeteksi imaging yang paling mudah, cepat dan relatif murah untuk kasus stroke. Namun dalam beberapa hal, CT scan kurang sensitif dibanding dengan MRI, misalnya pada kasus stroke hiperakut.

Khususnya untuk penderita stroke iskemik, jika ditangani dengan cepat dan tepat menggunakan paket pemeriksaan CT Scan dan MRI maka stroke yang berkelanjutan bisa pulih kembali.
Bila ada tanda-tanda stroke hemoragik maka pemeriksaan selesai sampai di tahap ini. Namun kalau CT scan normal atau tidak ada tanda-tanda akut infark maka pemeriksaan dilanjutkan dengan MRI.

Selain mendeteksi stroke, MRI juga bisa mendeteksi kelainan jaringan di leher, tumor, infeksis atau abses, proses degenerasi, trauma, kelainan bawaan dan sumbatan pembuluh darah. Pemeriksaan stroke dengan MRI ini, hanya tepat bagi stroke akut yang kurang dari tiga jam, adanya defisit neurologi yang nyata dan terjadi trombosit.

Penanganan Stroke
Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bisa diatasi dengan obat penghancur bekuan darah.

Penelitian terakhir menunjukkan bahwa kelumpuhan dan gejala lainnya bisa dicegah atau dipulihkan jika recombinant tissue plasminogen activator (RTPA) atau streptokinase yang berfungsi menghancurkan bekuan darah diberikan dalam waktu 3 jam setelah timbulnya stroke.
Antikoagulan juga biasanya tidak diberikan kepada penderita tekanan darah tinggi dan tidak pernah diberikan kepada penderita dengan perdarahan otak karena akan menambah risiko terjadinya perdarahan ke dalam otak.

Penderita stroke biasanya diberikan oksigen dan dipasang infus untuk memasukkan cairan dan zat makanan. Pada stroke in evolution diberikan antikoagulan (misalnya heparin ), tetapi obat ini tidak diberikan jika telah terjadi completed stroke .

Pada completed stroke , beberapa jaringan otak telah mati. Memperbaiki aliran darah ke daerah tersebut tidak akan dapat mengembalikan fungsinya. Karena itu biasanya tidak dilakukan pembedahan.

Pengangkatan sumbatan pembuluh darah yang dilakukan setelah stroke ringan atau transient ischemic attack , ternyata bisa mengurangi risiko terjadinya stroke di masa yang akan datang. Sekitar 24,5% pasien mengalami stroke berulang.

Untuk mengurangi pembengkakan dan tekanan di dalam otak pada penderita stroke akut, biasanya diberikan manitol atau kortikosteroid . Penderita stroke yang sangat berat mungkin memerlukan respirator (alat bantu bernapas) untuk mempertahankan pernafasan yang adekuat. Di samping itu, perlu perhatian khusus kepada fungsi kandung kemih, saluran pencernaan dan kulit (untuk mencegah timbulnya luka di kulit karena penekanan).

Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologis yang menyertai harus diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanan darah tinggi dan infeksi paru-paru. Setelah serangan stroke, biasanya terjadi perubahan suasana hati (terutama depresi), yang bisa diatasi dengan obat-obatan atau terapi psikis.

Ada Harapan Bagi Penderita Stroke

Ada sekitar 30%-40% penderita stroke yang masih dapat sembuh secara sempurna asalkan ditangani dalam jangka waktu 6 jam atau kurang dari itu. Hal ini penting agar penderita tidak mengalami kecacatan. Kalaupun ada gejala sisa seperti jalannya pincang atau berbicaranya pelo, namun gejala sisa ini masih bisa disembuhkan.

Sayangnya, sebagian besar penderita stroke baru datang ke rumah sakit 48-72 jam setelah terjadinya serangan. Bila demikian, tindakan yang perlu dilakukan adalah pemulihan. Tindakan pemulihan ini penting untuk mengurangi komplikasi akibat stroke dan berupaya mengembalikan keadaan penderita kembali normal seperti sebelum serangan stroke.

Upaya untuk memulihkan kondisi kesehatan penderita stroke sebaiknya dilakukan secepat mungkin, idealnya dimulai 4-5 hari setelah kondisi pasien stabil. Tiap pasien membutuhkan penanganan yang berbeda-beda, tergantung dari kebutuhan pasien. Proses ini membutuhkan waktu sekitar 6-12 bulan.


Setelah ditangani oleh dokter dengan perawatannya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai asupan makanan. Makanan-makanan tertentu dapat memperburuk kondisi ataupun memberikan dampak positif/penyembuhan. Dengan pola gaya hidup sehat dan pola makan sehat atau gaya hidup organik akan mempercepat penyembuhan penyakit stroke.

Hasil penelitian menyatakan bahwa orang yang mengasup lemak jenuh hewani secara berlebihan, lebih beresiko terkena stroke, dibanding mereka yang mengasup menu sehat. Ini karena makanan berlemak jenuh dapat menambah kadar kolesterol darah, lalu akan menyumbat pembuluh arteri jantung dan menghambat aliran darah ke otak.

Serangan stroke selalu datang mendadak, tanpa tanda-tanda pasti. Yang jelas, penyebabnya berlangsung selama bertahun-tahun. Stroke terjadi ketika pasokan darah, oksigen, serta zat gizi ke otak berhenti. Kolesterol dan tekanan darah tinggi dapat menghambat aliran darah, yang selanjutnya memicu stroke. Salah satu cara untuk mencegah stroke adalah memilih makanan yang tepat.

Mengurangi lemak jenuh dalam menu sehari-hari merupakan salah saatu upaya menurunkan kadar kolesterol darah. Membatasi konsumsi daging merah, maksimum 100 gr per hari, mengurangi penggunaan mentega dan camilan tinggi lemak, serta mengasup makanan rendah lemak, dapat menjaga kadar kolesterol darah normal.

Untuk pencegahan dan penyembuhan stroke pola makan pun harus dijaga, seperti menghindari rokok, alkohol, stres, konsumsi garam berlebihan, obat-obatan golongan amfetamis serta mengurangi kolesterol dan lemak jenuh dalam makanan. Istirahat cukup, menjaga berat badan, melakukan pemeriksaan secara berkala dan teratur untuk kadar kolesterol, gula darah dan tekanan darah, olahraga teratur, konsumsi gizi seimbang serta meningkatkan konsumsi buah-buahan dan sayur-sayuran.

Melilea Greenfield Organic diformulasikan khusus oleh peneliti dan ahli organic terkemuka, Dr. Henry Chang, dengan didasari oleh tiga keampuhan-keampuhan terunggul di dunia:

1. Fungsi-fungsi Makanan Organik
2. Fungsi-fungsi Naturopati
3. Fungsi-fungsi Penyembuhan Alami

Melilea Greenfield Organic berisikan lebih dari 20 macam bahan yang telah di nyatakan bebas polusi hingga pada taraf 0%, termasuk di dalamnya golden grain, sayur-sayuran dan buah-buahan, yang diproses dengan menggunakan teknologi terkini dan tercanggih. Nutrisi botanik yang tak ternilai ini di formulasikan untuk membentuk keseimbangan di tubuh kita. Melilea Greenfield Organic menyajikan campuran serat yang dapat dilarutkan, bahkan ia mampu sebagai pembersih tubuh yang baik. Makanan organik alami ini memberikan nutrisi botanikal alami termasuk vitamins, garam mineral serta fitonutrient (nutrisi dari tumbuhan). Untuk informasi lebih lengkap Mengenai Greenfield organic klik disini

Mengkonsumsi Melilea Greenfield Organic akan membantu mengeluarkan racun yang menyebabkan penyakit stroke dan mengaktifkan sel-sel yang tidak berfungsi normal sehingga memacu penyembuhan secara alami. Melilea Greenfied Organic terbuat dari sayur-sayuran dan buah-buahan serta organik dan bukan suplemen dan bukan obat namun 100% MAKANAN karena mengandung nutrisi lengkap seperti saat kita makan 4 sehat 5 sempurna.

2500 tahun yang lalu, bapak obat-obatan yaitu Hippocrates pernah mengatakan

"Biarkan makanan menjadi obat. Penyembuhan alami harus merupakan dasar bagi obat, seorang dokter hanya membantu proses penyembuhan alami"


Cara mengkonsumsi Melilea Greenfield Organic :

Minum Melilea Greenfield Organic 1/2 jam sebelum makan. Cara pembuatannya, campurkan 1 atau 2 sendok takaran Melilea Greenfield Organik ukuran 16 oz ke dalam segelas air (1 sendok takaran kurang lebih 250 ml). Aduk rata (untuk hasil pembuatan yang terbaik gunakan shaker atau gelas bertutup untuk dikocok) dan langsung diminum. Untuk rasa yang lebih enak, Anda dapat mencampurkannya dengan Melilea Organik Soya Bean atau Melilea Organic Henry Apple Orchard. Kurang lebih setengah jam kemudian, konsumsi air putih yang cukup.

Tips komsumsi yang baik
Konsumsi Melilea Greenfield Organic 1/2 jam sebelum makan dengan frekuensi 3 - 4 kali atau lebih. Kurang lebih setengah jam kemudian, konsumsi air putih yang cukup.

Selain itu, mengkonsumsi makanan dari kedelai seperti tahu, tempe dan susu kedelai, menurut penelitian, mengkonsumsi kedelai sebanyak 47 gram atau 300 gram dapat menurunkan 9 persen kolesterol dan mengurangi Low Density Lipoprotein (LDL) sampai 13 persen.

LDL dikenal sebagai Kolesterol Jahat, karena sering memicu penumpukan plak kolesterol di dinding arteri. Sementera High Density Lipoprotein (HDL) dikenal sebagai Kolesterol Baik, karena berfungsi membersihkan kolesterol di dinding arteri dan membawanya kembali ke hati tempat kolesterol dipecah dan dikeluarkan.

Kadar Kolersterol Darah Yang Normal
  • Kolesterol total <>
  • Kolesterol HDL 35 – 65 mg/dl
  • Kolesterol LDL <>
  • Trigliserida <>
  • Ratio kolesterol total : kolesterol HDL <>
Selain itu ada juga Trigliserida. Lemak ini terbentuk sebagai hasil dari metabolisme makanan. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan lebih besar daripada kebutuhan kita .


Melilea Organic Soya Drink mampu menghalau kolesterol jahat (LDL), karena susu kedelai mengandung Lesitin yang bersifat mengemulsi (melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi penyempitan dan penyumbatan. Khasiat lesitin ini telah diteliti oleh Dr. Edward dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information,Discover & Science News.

Selain lesitin, zat gizi lain yang dapat menggempur kolesterol adalah isoflavon yang berfungsi sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL. Penelitian olah America Heart Association menunjukkan konsumsi susu kedelai selama tiga bulan mampu meningkatkan HDL rata-rata 4,7 %. Untuk informasi lebih lengkap Mengenai Organik Soya Drink klik disini

Cara Penggunaan :
Campurkan 3 atau 4 sendok teh bubuk Melilea Organic Soya Drink ke dalam 250 ml air hangat atau dingin lalu aduk rata.

Tips komsumsi yang baik
Konsumsi Melilea Organic Soya Drink sebagai campuran Melilea Greenfield Organic atau diminum secara terpisah dengan frekuensi mengikuti penggunaan Melilea Greenfield Organic.

Lama penyembuhan ini bervariasi tergantung dari kondisi gejala stroke atau yang diderita pasien, apakah stroke sementara, stroke ringan atau stroke berat. Konsumsi Melilea Greenfield Organic, Melilea Organic Soya Drink dan Melilea Organic Henry Apple Orchad secara rutin dan sesuai petunjuk serta menerapkan gaya hidup organik untuk penyembuhan alami lebih cepat. Untuk info terstimonial para pengguna Greenfield Organik Klik Disini

Penghargaan Melilea Greenfield Organic di produksi oleh Greenfield Organic USA Corporation, dan pabriknya terdaftar dengan no registrasi 00223706.

  • Melilea Greenfield Organic telah melalui berbagai macam test laboratorium terkemuka dan lulus sebagai makanan yang sangat aman di komsumsi.
  • Dianugerahi penilaian kelas organik bintang 5 oleh Organic United Nation Friendship Association (OUNFA/ Lembaga Organik di bawah PBB).
  • Memenuhi standard aturan produksi makanan yang ditetapkan oleh “Federal Good Manufacturing Practices (GMP)”
  • Memiliki sertifikat jaminan Halal dari IFANCA, Islamic Food and Nutrition Council of America.
  • Non GMO (Non Genetically Modified Organisms) atau Non Transgenik • Terdaftar di BPOM RI dengan nomor registrasi : BPO RI ML.251204001578



0 comments: