Senin, 07 September 2009

Jangan Menilai Seseorang dari wajahnya

Beberapa tahun yang lalu, kesalahan kepala sekolah Harvard dalam menilai orang, telah menyebabkan kerugian yang sangat besar. Ada sepasang suami istri, yang wanita mengenakan sebuah baju kantun kasar yang telah pudar warnanya, sedangkan suaminya mengenakan baju yang dibuat dari kain yang sederhana, dan tidak terlebih dahulu membuat perjanjian, langsung menemui kepala sekolah Harvard.

Seketaris kepala sekolah dalam waktu yang singkat langsung memutuskan bahwa kedua orang tua ini tidak mungkin mempunyai urusan bisnis dengan Harvard.

Sang suami berkata dengan ringan :”kami ingin bertemu dengan kepala sekolah.” Dengan tidak sopan seketaris tersebut berkata ;”Dia sibuk seharian.”

Yang wanita menjawab:”Tidak apa-apa, kami bisa menunggu.” Berjam-jam telah dilalui, sekretaris tersebut tidak memperdulikan mereka, berharap mereka akan sadar akan kesulitan dan pergi sendiri. Mereka terus menunggu di sana, akhuirnya sekretais tersebut memutuskan untuk memberitahu kepala sekolah, mungkin setelah mereka berbicara sepatah kata dengan kepala sekolah, mereka dapat pergi meninggalkan sekolah, kepala sekolah dengan kesal akhirnya menyetujui. Kepala sekolah dengan sangat angkuh dan hati yang terpaksa menemui suami istri tersebut,

sang wanita berkata :”kami mempunyai seorang anak yang pernah sekolah di Harvard selama 1 tahun, dia sangat suka dengan Harvard, kehidupannya di Harvard sangat bahagia, tetapi tahun lalu, dia mengalami kecelakaan dan meninggal, suami saya dan saya berpikir untuk membuat sebuah peringatan di halaman sekolah ini.” Kepala sekolah tidak merasah tergugah bahkan merasa sangat lucu, dan berkata dengan keras :”Nyonya, kami tidak bisa demi setiap murid yang pernah belajar di Harvard mendirikan patungnya setelah murid tersebut meninggal. Jika kami berbuat demikian, maka halaman sekolah ini tampak seperti kuburan.”

Sang istri dengan cepat berkata:”bukan, kami bukan ingin mendirikan sebuah patung, kami berniat untuk menyumbang sebuah gedung bertingkat untuk Harvard.” Kepala sekolah dengan cermat melihat baju katun yang kasar dan sederhana, lalu menghembuskan nafas dan berkata:”kalian tahu tidak untuk mendirikan sebuah gedung bertingkat membutuhkan berapa banyak biaya? Bangunan sekolah kami saja dibangun dengan biaya hampir 7,5 juta dolar,” Pada saat ini, sang istri diam tak berbicara, kepala sekolah sangat gembira, akhirnya dapat menyuruh mereka pergi. Hanya terlihat sang istri membalikkan badan menghadap kesuaminya dan berkata:”hanya dengan 7,5 juta sudah dapat membangun gedung bertingkat? Lalu mengapa kita tidak mendirikan sebuah universitas untuk mengenang anak kita?” Suaminya menganguk setuju, sedangkan kepala sekolah merasa sangat gelisah dan bingung.

Demikianlah Mr. dan Mrs Leland Stanford meninggalkan Harvard, sesampai di Chicago, mendirikan Stanford University untuk mengenang anak mereka.






0 comments: